1. Persiapan Bahan Baku:
Pemilihan bahan baku yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas komponen optik. Dalam produksi optik kontemporer, kaca optik atau plastik optik biasanya dipilih sebagai bahan utama. Kaca optik terkenal karena transmisi cahaya dan stabilitasnya yang unggul, memberikan kinerja optik yang luar biasa untuk aplikasi presisi tinggi dan kinerja tinggi seperti mikroskop, teleskop, dan lensa kamera premium.
Semua bahan baku menjalani pemeriksaan kualitas yang ketat sebelum memasuki proses produksi. Ini termasuk mengevaluasi parameter utama seperti transparansi, homogenitas, dan indeks bias untuk memastikan kepatuhan terhadap spesifikasi desain. Setiap cacat kecil dapat menyebabkan gambar terdistorsi atau kabur, yang dapat membahayakan kinerja produk akhir. Oleh karena itu, kontrol kualitas yang ketat sangat penting untuk mempertahankan standar yang tinggi di setiap batch bahan.
2. Pemotongan dan Pencetakan:
Berdasarkan spesifikasi desain, peralatan pemotongan profesional digunakan untuk membentuk bahan mentah secara tepat. Proses ini menuntut presisi yang sangat tinggi, karena penyimpangan sekecil apa pun dapat berdampak signifikan pada pemrosesan selanjutnya. Misalnya, dalam pembuatan lensa optik presisi, kesalahan kecil dapat membuat seluruh lensa tidak berfungsi. Untuk mencapai tingkat presisi ini, manufaktur optik modern sering kali menggunakan peralatan pemotongan CNC canggih yang dilengkapi dengan sensor presisi tinggi dan sistem kontrol yang mampu mencapai akurasi tingkat mikron.

Selain itu, sifat fisik material harus diperhatikan selama pemotongan. Untuk kaca optik, kekerasannya yang tinggi memerlukan tindakan pencegahan khusus untuk mencegah keretakan dan pembentukan serpihan; untuk plastik optik, kehati-hatian harus dilakukan untuk menghindari deformasi akibat panas berlebih. Dengan demikian, pemilihan proses pemotongan dan pengaturan parameter harus dioptimalkan sesuai dengan material tertentu untuk memastikan hasil yang optimal.
3. Penggilingan Halus dan Pemolesan:
Penggilingan halus merupakan langkah penting dalam pembuatan komponen optik. Proses ini melibatkan penggunaan campuran partikel abrasif dan air untuk menggiling cakram cermin, yang bertujuan untuk mencapai dua tujuan utama: (1) agar sesuai dengan radius yang dirancang; (2) menghilangkan kerusakan di bawah permukaan. Dengan mengendalikan ukuran partikel dan konsentrasi abrasif secara tepat, kerusakan di bawah permukaan dapat diminimalkan secara efektif, sehingga meningkatkan kinerja optik lensa. Selain itu, penting untuk memastikan ketebalan tengah yang sesuai untuk menyediakan margin yang cukup untuk pemolesan berikutnya.
Setelah penggilingan halus, lensa dipoles untuk mencapai radius kelengkungan, ketidakteraturan sferis, dan penyelesaian permukaan tertentu menggunakan cakram pemoles. Selama pemolesan, radius lensa diukur dan dikontrol berulang kali menggunakan templat untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan desain. Ketidakteraturan sferis mengacu pada gangguan maksimum yang diizinkan pada muka gelombang sferis, yang dapat diukur dengan pengukuran kontak templat atau interferometri. Deteksi interferometer menawarkan akurasi dan objektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengukuran sampel, yang bergantung pada pengalaman penguji dan dapat menimbulkan kesalahan estimasi. Lebih jauh, cacat permukaan lensa seperti goresan, lubang, dan takik harus memenuhi standar yang ditentukan untuk memastikan kualitas dan kinerja produk akhir.
4. Pemusatan (Pengendalian Eksentrisitas atau Perbedaan Ketebalan yang Sama):
Setelah kedua sisi lensa dipoles, tepi lensa digiling halus pada mesin bubut khusus untuk menyelesaikan dua tugas: (1) menggiling lensa hingga diameter akhirnya; (2) memastikan bahwa sumbu optik sejajar dengan sumbu mekanis. Proses ini memerlukan teknik penggilingan presisi tinggi, pengukuran yang tepat, dan penyesuaian. Penyelarasan antara sumbu optik dan mekanis secara langsung memengaruhi kinerja optik lensa, dan setiap penyimpangan dapat mengakibatkan distorsi gambar atau resolusi yang berkurang. Oleh karena itu, instrumen pengukuran presisi tinggi, seperti interferometer laser dan sistem penyelarasan otomatis, biasanya digunakan untuk memastikan penyelarasan sempurna antara sumbu optik dan mekanis.
Pada saat yang sama, pengasahan bidang atau talang tetap khusus pada lensa juga merupakan bagian dari proses pemusatan. Talang ini meningkatkan akurasi pemasangan, meningkatkan kekuatan mekanis, dan mencegah kerusakan selama penggunaan. Dengan demikian, pemusatan sangat penting untuk memastikan kinerja optik dan pengoperasian lensa yang stabil dalam jangka panjang.
5. Pelapisan:
Lensa yang dipoles mengalami pelapisan untuk meningkatkan transmisi cahaya dan mengurangi pantulan, sehingga meningkatkan kualitas gambar. Pelapisan merupakan langkah penting dalam pembuatan komponen optik, yang mengubah karakteristik perambatan cahaya dengan melapisi satu atau lebih lapisan tipis pada permukaan lensa. Bahan pelapis yang umum digunakan meliputi magnesium oksida dan magnesium fluorida, yang dikenal karena sifat optik dan stabilitas kimianya yang sangat baik.

Proses pelapisan memerlukan kontrol yang tepat terhadap proporsi material dan ketebalan film untuk memastikan kinerja optimal setiap lapisan. Misalnya, dalam pelapisan multilapis, ketebalan dan kombinasi material dari berbagai lapisan dapat secara signifikan meningkatkan transmitansi dan mengurangi kehilangan pantulan. Selain itu, pelapisan dapat memberikan fungsi optik khusus, seperti ketahanan UV dan anti-kabut, yang memperluas jangkauan aplikasi dan kinerja lensa. Oleh karena itu, perawatan pelapisan tidak hanya penting untuk meningkatkan kinerja optik tetapi juga penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan aplikasi.
Waktu posting: 23-Des-2024